RENCANA BISNIS DARI RUMAH

Semangat, Rencananya… mulai agustus tahun ini (2009) semua kegiatan bisnis (bisnis keluarga) yang masih berdomisi di Sekeloa akan kami alihkan ke rumah tinggal di Bojong Soang. Core Bisnisnya gak beda, hanya posisi saja yang bergeser, semula ditengah kota sebentar lagi pindah ke tengah kampung.

Tetap Optimis.
Karena ini bentuk usaha, atau kata lain dari upaya menemukan rizki yang sudah disebar-Nya, dengan keyakinan penuh – limpahan anugerah itu tidak hanya berada di tengah kerumanan saja tapi diantara semak belukar dan rindangnya pepohonan disanapun terdapat banyak karunia-Nya.

Mudah-mudahan, dengan operasional bisnis dari rumah – anak-anak juga bisa mendapatkan perhatian lebih banyak dari sebelumnya.
Anak-anak sudah mulai ke sekolah dan gesekan dengan lingkungan terasa limpah ruah. Terlihat langsung dari perubahan sikap anak, ada yang doyan main, dan lupa belajar, ada yang mulai agak berani mengeluarkan kata-kata kurang sedap, de el es be.5

PART III

Anakku…

Bila ibu boleh memilih 
duduk berlama-lama diruang rapat
Atau duduk dilantai menemanimu 
menempelkan puzzle
Maka ibu memilih 
bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, 
engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak..
Maafkan ibu….
Percayalah nak, 
ibu sedang menyempurnakan 
puzzle kehidupan kita..
Agar tidak ada 
satu kepingpun bagian 
puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu…
Percayalah nak….
Engkau adalah 
selalu menjadi belahan nyawa ibu….

PART II

 Anakku…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, 
atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu
Karena dengan menyusuimu 
ibu telah membekali hidupmu 
dengan tetesan-tetesan dan tegukan yang sangat berharga.
Merasakan kehangatan bibir 
dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa 
yang orang lain tidak bisa rasakan.

PART I

Anakku…
Bila ibu boleh memilih
apakah ibu harus operasi Caesar
atau ibu harus berjuang melahirkanmu…
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam,

menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki 
salah satu pintu surga.
Karena kedahsyatan perjuanganmu 
untuk mencari jalan keluar ke dunia
sangat ibu rasakan.
Dan saat itulah kebesaran Allah 
menyelimuti kita berdua.
Malaikat tersenyum diantara peluh 
dan erangan rasa sakit.
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan 
kepada siapapun.
Dan ketika engkau hadir, 
tangismu memecahkan dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit dan derita sirna 
melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,

kalimat syahadat kebesaran Allah

dan penetapan hati tentang junjungan kita 
Rasulullah ...ditelinga mungilmu.

BILA IBU BOLEH MEMILIH

Anakku…

Bila ibu boleh memilih  

Apakah ibu berbadan langsing 

atau berbadan besar karena mengandungmu

Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu 

ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah…
Sembilan bulan nak…

Engkau hidup diperut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan 
ketika jantung ibu berdetak karena bahagia
Engkau menendang rahim ibu 
ketika engkau merasa tidak nyaman..
Karena ibu kecewa dan berurai air mata….

 

(dikutip dari: Comment milik Mas Sugeng yg dikirim kepada Mbak Syafhiera I (TAGGED)

RENTAL BUBAR

BISNIS ITU…. ADA PASANG ADA JUGA SURUTNYA.

Setelah hampir 13 tahun kami merintis usaha …. sekarang ditahun ke 14 semuanya harus berakhir. Penyebabnya relatif sangat sederhana, Pertama usaha yang kami jalankan menempati rumah kontrakan bukan rumah miliki pribadi kami; Kedua, Keuntungan yang kami dapat tidak mampu lagi menyokong jalannya usaha seiring dengan beban ekonomi yang makin tidak bisa diprediksi; Ketiga, TIngkat kedewasaan kami dalam bebisnis nampaknya masih memerlukan pelajaran kedewasaan lebih banyak lagi.

Walau usaha kami harus berakhir ditahun ini, tepatnya Agustus 2008 (kami pertama merintis usaha ini sekitar Februari 1995 lalu, sudah cukup banyak pengalaman dan hasil kami peroleh selama waktu itu. Terutama, saya dan adik-adik bisa menyelesaikan kuliah kami ditingkat sarjana. Kemudian saya dan adik nomor dua beristri juga dengan latarbelakang usaha tersebut diantaranya.

Ketika sang empunya rumah menyatakan mau mengambil haknya kembali ….. setelah kami mengontrak rumahnya selama lebih dari 13 tahun, tentu dalam hati kami ada sedikit kekecewaan karena kami baru saja mengembangkan usaha baru kami dan sudah berjalan cukup baik. Kami tidak mungkin berbuat banyak, karena rumah yang kami tempati ini memang bukan hak kami, itu hak sang empunya rumah.

setelah 13 tahun ….. kami harus siap meninggalkan banyak hal yang akan menjadi kenangan dikelak kemudian hari.

setelah 13 tahun ….. kami mendapat tidak sedikit dari sini…

Setelah 13 tahun ……kami pernah memberi???

Setidaknya ada beberapa saudara yang sempat tinggal bersama kami — mereka belajar mengadu nasib ….

Mereka juga belajar …. belajar hidup ….. belajar tentang kehidupan.

Tetangga kami …. mereka beberapa kali sempat berkumpul bersama kami disini, lantaran beberapa anak mereka sempat tinggal bersama kami uuntuk melanjutkan kuliahnya disalah satu PT disini, di Bandung.

Kini bisnis yang sedang surut … harus mundur sampai pada titik nadir….

selamat tinggal sekeloa.

Selamat tinggal

Selamat.

 

Sambungan 2 …. PANEN LADA

SEKOLAH DAN BERMAIN BERSAMA KAWAN-KAWAN

http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70

Setelah dua atau tiga bulan tak tersentuh … baru sekarang ..aku sempat menulis kembali beberapa kenangan masa lalu bersama sahabat-sahabatku.

 <a
href=”http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70″>Depacco.com</a>

Kehidupan di pedesaan (kampung) memang berbeda jauh dari suasana perkotaan. Kami tidak memiliki akses untuk menikmati permainan-permainan modern, sekalipun demikian kami tidak kehilangan kesempatan untuk urusan yang satu ini. Lingkungan tempat kami tinggal masih memberikan ruang yang begitu massive untuk melakukan banyak kegiatan, berbagai permainan ala kampung masih hidup dan kami nikmati. Hutan disekitar pemukiman kami masih dihuni banyak burung-burung liar dan salah satu kegemaran kami adalah meletik (mengetapel) burung-burung tersebut, sungguh mengasyikan. Sekedar permainan … kadang kami berhasil mendapat satu dua burung dari jenis berebak atau pentis terkadang dapat yang berukuran agak besar seperti burung punai. Hasil tanggkapan ini sangat enak disantap cukup dengan memanggangnya saja (tentu disembelih dan dibersihkan dulu …) plus diberi garam dan bumbu-bumbu tradisional … lezaaaat sekali. Sungguh masa itu sangat berkesan, kami ke sekolah bersama … jalan kaki… sekolah kami tidak jauh sekitar 1 Km dari rumah, dengan jalan kaki kami bisa sampai disana sekitar 15 – 20 menit. Sekolah kami masih dilingkupi separoh hutan tepat dihalaman belakang. Tapi halaman depannya sangat luas dan ada lapangan bola miliki salah satu PS (Persatuan Sepak Bola) yang ada dikampung kami (PS GARUDA … begitu kami menyebutnya), dan dilapangan itu juga kami berolah raga pada jam pelajaran Olah Raga. Belajar dan bermain bagi kami tidak ada perbedaan yang jauh …. kami masih bisa menikmati bersekolah tanpa harus mengenakan seragam, tanpa harus memakai sepatu hitam (bersendal jepit pun jadi).

O ya beberapa guru yang mengajar dari kelas satu sampai di kelas enam SD dulu …. mereka semua masih nampak jelas di ingatanku bahkan saat ini seakan mereka semua hadir dengan wajah ceriah dan ekspresi bahagia mereka ketika itu … kecuali satu .. bapak kepala sekolah kami yang selalu berwajah garang dan membuat kami semua ciut jika harus berhadapan dan menatap matanya (Pak Syahrul Asin/kepsek; Pak Jahani (guru kelas 1); Ibu Maimunah (guru kelas 2); Ibu Umiyati (guru kelas 3); Pak Ali (guru agama); Pak Rusdi (guru OR), Ibu Rida sebagai guru kesenian dan keterampilan sekaligus pembina kePramukaan; Pak   Ramli (guru kelas 4); pada saat kelas 5 Pak Ali menjadi wali kelas kami dan Ibu Maimunah wali kelas kami dikelas 6. Oleh mereka kami dikenalkan kepada peradaban – masa itu sungguh menakjubkan, serasa baru kemaren sore padahal itu sudah berlalu 25  atau bahkan 30 tahun lalu.

MEWAKILI SEKOLAH DI CERDAS-CERMAT TINGKAT KECAMATAN

 <a
href=”http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70″>Depacco.com</a>

 Alhamdulillah, sekalipun sekolah kami sekolah kampung – tapi disisi prestasi akademik kami tidak terlalu memalukan, beberapa kali aku dan teman-teman (Asrul, sampai sekarang masih ‘lajang’, dulu pernah ngerantau ke Jakarta – sempat menjadi sopir selama beberapa tahun, tapi entah mengapa kemudian dia kembali kekampung, berita terakhir, saat ini menjabar sebagai ketua RT disana dan buka usaha ternak ayam; dan satu lagi sohibku Fadilah, sekarang kerja disalah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Bangka, sebagai tenaga akunting sesuai latar belakangnya, dia sempat kuliah di Diploma 3 salah satu Akademi Akuntansi di Bandung)  kami sering ditunjuk menjadi perwakilan sekolah di ajang cerdas-cermat tingkat kecamatan. Bukan nyombong, kami bahkan masuk sampai ke babak grand final waktu itu kami berhadapan dengan sekolah-sekolah favorit yang berada dikota kecamatan seperti SD Regina Pacis dan SD teladan (SD 9). Dan kami ada diperingkat kedua.

MEWAKILI SEKOLAH PADA PEMILIHAN SISWA TELADAN

<a href=”http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70” ><img src=”http://depacco.com/pages/images/468×602.gif” border=”0″ alt=”Depacco.com”></a>

Pada saat naik ke kelas enam, sebagai sekolah baru sekolah kami juga mencoba menajajal pamornya dengan mengikuti beberapa kompetisi yang dilakukan baik oleh diknas (waktu itu sih namanya masih Depdikbud… menterinya masih Prof. Dr. Daud Yusuf) maupun oleh pemda. Jadi sekolah kamipun tidak mau ketinggalan untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Aku terpilih mewakili SDN Tanjung Binga 2. Ada lebih dari 50 sekolah se kecamatan Tanjung Pandan yang berpartisipasi, dan aku merasa sangat tertekan dengan kondisi itu, abis kita kan orang kampung mana mungkin bisa berkompetisi dan menang karena yang dihadapi orang-orang kota yang usia sekolah, pengalaman kesertaannya, fasilitas pendukung belajarnya sudah sangat lengkap bila dibanding sekolah kampung kami. Dan hasil akhirnya pun sudah bisa ditebak … kami tidak menang … hanya ada dalam lingkungan 10 besar tepatnya waktu itu ada di Ranking 9 dari sekian puluh peserta. Teman perempuan yang menjadi perwakilan SD kami, Royani, dia diperingkat 12. Royani nikah di usia muda selepas menamatkan SMP-nya dia langsung dilamar pacaranya, mereka menikah dan telah dikaruniai beberapa anak. Sekira tidak salah menghitung mungkin saat ini usia anaknya sudah belasan tahun, sebab salah satu teman dekat kami Jumiati, dulu dia atlit lari pendek dan lari jarak jauh perwakilan sekolah kami jika ada event-event olah raga, dia sering menjadi langganan juara, bahkan sempat dikirim ke Palembang untuk mewakili kabupaten Belitung (sebelum menjadi propinsi kepulauan Bangka-Belitung saat ini). Dia juga nikah muda dan saya yakin anak-anaknya sudah besar-besar sekarang (bisa jadi sudah menikah juga salah satu anaknya).

Hello NAME,

I want to tell you about a great site I found. They pay me to read e-mail,
visit web sites and much more.

It’s free to join and easy to sign up! CLICK THIS
LINK TO VISIT: http://depacco.com/pages/index.php?refid=manto70

CARA ANAK …. BELAJAR

ABANG SUKA NONTON KARTUN DAN BACA KOMIK – SAYID DAN HANIF LEBIH MEMILIH MAIN BALOK DAN MOBIL-MOBILAN

“Saya belum tahu banyak – seperti apa cara belajar ketiga anak laki-laki kami, Abang – kelas dua SD dan Sayid masih di TK besar sementara Hanif tahun ini sudah masuk 4 tahun dia juga udah minta untuk Sekolah…. katanya sih pengen punya teman yang banyak.”

Dari keseharian mereka, saya sering mendapati ketiganya sibuk bermain bersamaan – dan  dapat dipastikan setiap kali bermain tidak jarang diakhiri dengan tangisan salah satunya, sepele penyebabnya,… rebutan mainan, saling ledek atau ada yang kebentur dinding. Semasih permainannya aman saya lebih banyak membiarkan kejadian-kejadian serupa itu, terkecuali jika nampak sudah nyerempet ke hal-hal yang membahayakan baik secara fisik maupun non fisik, tiban-tibanan dengan posisi tak seimbang, loncat dari tempat tidur – berteriak dengan ucapan-ucapan yang tidak wajar maka saya akan lakukan tindakan pencegahan.

Simaklah paparan berikut ini. Tulisan Abang rapih dan enak dibaca. Dia juga sudah bisa tulis sambung walau beberapa kali dia catatannya tidak lengkap karena menulisnya agak lambat. Kalau mencari buku bacaan, Abang akan membolak-balik gambarnya atau penggambaran suasana cerita. Dia tidak suka membaca bagian-bagian yang sudah dibaca sebelumnya. Di kelas dia lebih suka kalau guru menerangkan sesuatu dengan gambar. Bagi Abang segala sesuatu yang ia dengar, cukup sekali dan akan dia ingat selamanya, jadi ketika ummi memintanya mengulang pelajaran sering terjadi kesalahpahaman, ummi dan saya meminta mengulang pelajaran sekolahnya, tapi respon yang kami dapat sangat dingin … bagian ini sering menjadi keributan dipagi hari.

Sedangkan, buku tulis Sayid lebih banyak halaman kosong dan tulisannya tak cukup rapih. Sayid selalu bilang sudah memahami pelajaran dengan baik, jadi tidak perlu ada catatan. Di dalam kelas Sayid selalu aktif bertanya, ia juga dianggap cermat mendengarkan pelajaran. Di rumah Sayid lebih asyik bermain PS dan selalu membaca ulang komik-komik yang dibeli, sampai hafal dialognya la selalu ingat kata-kata yang didengar?nya. Jangan coba-coba berjanji dengan Sayid, pasti akan dikejarnya.
Lain lagi dengan Fani yang selalu mempraktikkan perkataan guru di kelas. Dia paling suka melakukan percobaan. Semua tugas praktik dalam buku pelajaran dengan antusias dikerjakannya sendiri. Hanif semangat bertanya hal apa saja yang ingin diketahuinya untuk bisa dilakukan. Dia paling sering membantu ummi memasak. Ummi jarang melihat Hanif duduk membaca dan menulis. 

Sebagai orangtua saya menyadari bahwa anak memiliki cara belajar berbeda untuk mengembangkan potensinya. Saya membayangkan bahwa potensi anak berada di dalam satu kotak tertutup. Untuk membuka kotak tersebut, diperlukan kunci. Kunci yang dimaksud adalah bagaimana orangtua dapat memahami cara belajar anak, sehingga tidak perlu merasa cemas kalau melihat anak tampak santai di rumah karena tidak belajar. Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup. Yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Psikolog pendidikan menyakini bahwa setiap orang memiliki kekuatan belajar atau modalitas belajar. Semakin kita mengenal baik modalitas belajar kita maka akan semakin mudah dan lebih percaya diri di dalam menguasai suatu keterampilan dan konsep-konsep dalam hidup. Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup.

Belajar berawal dari rumah! Anak belajar melalui apa yang ia lihat, dengar, dan sentuh. Satu dari tiga saluran inderawi -visual, auditori dan kinestetik- adalah salah satu cara untuk belajar dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi cara belajar anak adalah persepsi, yaitu bagaimana dia memperoleh makna dari lingkungan. Persepsi diawali lima indera: mendengar, melihat, mengecap, mencium,dan merasa. Didunia pendidikan, istilah modalitas mengacu khusus untuk penglihatan, pendengaran, dan kinestetik. Modalitas visual menyangkut penglihatan dan bayangan mental. Modalitas pen?dengaran merujuk pada pendengaran dan pembicaraan. Modalitas kinestetik merujuk gerakan besar dan kecil. Salah satu tanda mengenali gaya belajar seseorang melalui kalimat yang ia gunakan. Tipe visual akan bicara misalnya, ” Mama, lihat muka Marsha dong jika mau bicara sesuatu.” Bu Guru bisa melihat apa yang aku maksudkan barusan?” Sedangkan, tipe auditori mengatakan, “Mama, dengerin, aku mau cerita:’Tipe kinestetik cenderung berbicara sangat singkat, bahkan tanpa komentar apapun. Tanpa disadari gaya belajar mempengaruhi seseorang memilih tempat duduk. Tipe visual lebih memilih duduk di baris depan. Tipe auditori cenderung duduk di tengah-tengah. Tipe kinestetik, lebih memilih duduk di sebelah kanan, dekat pintu. Mereka akan segera melarikan diri jika merasa tidak perlu mendengarkan. Apa yang bisa dibantu orangtua? Dengan memahami gaya belajar anak berarti akan membuat anak lebih bahagia. Karena respons orangtua terhadap kebutuhan dirinya tepat. Bagi anak dengan gaya belajar kinestetik, maka orangtua atau guru diharap pula aktif bersikap fisik. Anak tak mau buang waktu untuk bicara dan cenderung langsung pada apa yang harus dikerjakan. Anak sangat energik dan selalu nomor satu berdiri di depan barisan. Jika mendengarkan musik, dia bergoyang sesuai irama. Jika diajak jalan-jalan, tangannya mencoba menyen?tuh apa saja. Pilih mainan roda dua, tali lompat, bola, cat air, clan dough. Anak juga suka main drama. Penegakkan disiplin tak cukup hanya verbal, karena tak berpengaruh. Perlu digunakan cara time out. Anak tipe auditori terlihat gemar bicara. Di kelas sering mengganggu anak lain dengan teriakan dan cerita-ceritanya. Anak ini pencinta musik apa saja. Pilih berbagai macam CD dan alat musik main?an. Beri kesempatan sebanyak mungkin untuk bicara, menyanyi, mendengarkan, dan berteriak. Penegakan disiplin cukup dengan kata-kata. Gunakan dialog dan tatap muka untuk menjelaskan masalah yang perlu menjadi perhatiannya.
Anak tipe visual tampak terpaku dalam mengamati sesuatu. Dia penuh rasa ingin tahu terhadap hal baru. Orangtua dapat memberikan kesempatan melalui gambar-gambar. Berbagai perlengkapan seperti papan tulis, krayon, cat air, spidol, gunting clan lem bisa disiapkan untuknyz Termasuk main-an boneka-boneka yang dapat diganti pakaiannya. Disiplin ditegakkan dengan mengacu pada orangtua. Mereka tidak membutuhkan
perkataan panjang lebar, tetapi cukup mencontoh perbuatan orangtua. Hadiah cukup dengan senyum lebar, dan ekspresi orangtua terhadap kegiatan mereka.
Peraturan bagi orang tua :
1. Sadari tipe gaya belajar anak. Tipe kinestetik, visual, auditori atau kombinasi.
2. Sadari tipe gaya belajar diri. Orangtua bisa saja memiliki gaya belajar berbeda dengan anaknya.
3. Penuhi anak dengan kesempatan agar dia berhasil dalam modalitas yang dimilikinya.
4. Disiplin dan beri hadiah sesuai dengan gaya belajarnya.
5. Selalu melihat posisi terbaik yang dimiliki anak untuk dikembangkan.
6. Bantulah anak menggunakan strategi modalitas untuk menguasai berbagai keterampilan clan konsep lainnya.–*
Karakteristik Gaya Belajar
Visual
Gaya, Belajar melalui pengamatan: mengamati peragaan
Membaca, Menyukai deskripsi, sehingga seringkali ditengah-tengah membaca berhenti untuk membayangkan apa yang dibacanya.
Mengeja, Mengenali huruf melalui rangkaian kata yang tertulis
Menulis, Hasil tulisan cenderung baik, terbaca jekas dan rapi.
Ingatan, Ingat muka lupa nama, selalu menulis apa saja.
Imajinasi, Memiliki imajinasi kuat dengan melihat detil dari gambar yang ada.
Distraktibilitas, Lebih mudah terpecah perhatiannya jika ada gambar.
Pemecahan, Menulis semua hal yang dipikirkan dalam suatu daftar.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Jalan-jalan melihat sesuatu yang dapat dilihat.
Respon untuk situasi baru, Melihat sekeliling dengan mengamati struktur.
Emosi, Mudah menangis dan marah, tampil ekspresif
Komunikasi, Tenang tak banyak bicara panjang, tak sabaran mendengar, lebih banyak mengamati.
Penampilan, Rapi, paduan warna senada, dan suka urutan.
Respon terhadap seni, Apresiasi terhadap seni apa saja yang dilihatnya secara mendalam dengan detil dan komponen, daripada karya secara keseluruhan.

Auditori
Gaya, belajar melalui instruksi dari orang lain
Membaca, Menikmati percakapan dan tidak memperdulikan ilustrasi yang ada
Mengeja, Menggunakan pendekatan melalui bunyi kata
Menulis, Hasil tulisan cenderung tipis, seadanya
Ingatan, ingat nama lupa muka,ingatan melaui pengulangan.
Imajinasi, Tak mengutamakan detil, lebih berpikir mengandalkan pendengaran.
Distraktibilitas, Mudah terpecah perhatiannya dengan suara.
Pemecahan, Pemecahan masalah melalui lisan.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Ngobrol atau bicara sendiri.
Respon untuk situasi baru, Bicara tentang pro dan kontra.
Emosi, Berteriak kalau bahagia, mudah meledak tapi cepat reda, emosi tergambar jelas melalui perubahan besarnya nada suara, dan tinggi rendahnya nada.
Komunikasi, Senang mendengar dan cenderung repetitif dalam menjelaskan.
Penampilan, Tak memperhatikan harmonisasi paduan warna dalam penampilan.
Respon terhadap seni, Lebih memilih musik. Kurang tertarik seni visual, namun siap berdiskusi sebagai karya secara keseluruhan,tidak berbicara secara detil dan komponen yang dilihatnya.

Kinestetik
Gaya, Belajar melalui melakukan sesuatu secara langsung
Membaca, Lebih memiliki bacaan yang sejak awal sudah menunjukkan adanya aksi.
Mengeja, Sulit mengeja sehingga cenderung menulis kata untuk memastikannya
Menulis, Hasil tulisan “nembus” dan ada tekanan kuat pada alat tulis sehingga menjadi sangat jelas terbaca.
Ingatan, Lebih ingat apa yang sudah dilakukan, daripada apa yang baru saja dilihat atau dikatakan.
Imajinasi, Imajinasi tak terlalu penting, lebih mengutamakan tindakan/kegiatan.
Distraktibilitas, Perhatian terpecah melalui pendengaran
Pemecahan, Pemecahan masalah melalui kegiatan fisik dan aktivitas.
Respons terhadap periode kosong aktivitas, Mencari kegiatan fisik bergerak.
Respon untuk situasi baru, Mencoba segala sesuatu dengan meraba, merasakan dan memanipulasi.
Emosi, Melompat-lompat kalau gembira, memeluk, menepuk, dan gerakan tubuh keseluruhan sebagai luapan emosi.
Komunikasi, Menggunakan gerakan kalau bicara, kurang mampu mendengar dengan baik.
Penampilan, Rapi, namun cepat berantakan karena aktivitas yang dilakukan
Respon terhadap seni, Respons terhadap musik melalui gerakan. Lebih memiliki patung, melukis yang melibatkan aktivitas gerakan.
teks ini diambil dari tulisan DR Reni Akbor Howodi Psi. Fok. Psikologi U1.

Sambungan 1 .. PANEN LADA PERTAMA >>>>

IBU KAMI BERJIWA PETANI TULEN

….BAPAK … NELAYAN SEJATI

Wah…. sorry bangat … tulisan ini agak lama tidak tersentuh … maklum ada  kesibukan-kesibukan yang membuatnya (tulisan ini) sdikit terbengkalai …. entah seminggu atau bahkan sudah lebih dari sepuluh hari .. dari tulisan terakhir, baru sempat lagi melanjutkan tulisan ini.

Secuil gambaran kondisi kehidupan masyarakat dikampung kami sempat penulis sampaikan, sebenarnya gambaran tersebut tidak mewakili keseluruhan Kehidupan Sosial Masyarakat Pulau Belitong, gambaran tersebut semata berdasarkan apa yang terlihat dan teralami sendiri oleh penulis. Selain musim Barat (angin laut yang menimbulkan gelombang besar) sehingga nelayan tidak banyak yang berani melaut… sekalipun melaut mereka hanya melaut dipinggiran saja, tidak ada yang berani melaut sampai keluar teluk disekitar perkampungan. Jika biasanya mereka melaut cukup jauh meninggalkan pulau — tentu hasilnya pun lumayan juga … ikan-ikan yang diambil biasanya ikan-ikan tertentu dengan ukuran-ukuran yang istimewa sementara dimusim angin barat … ikan-ikan kecil yang biasanya tidak disentuh, sekarang …. mereka bisa jadi rebutan, maksudnya nelayan-nelayan dikampung kami tidak akan membiarkan  ikan-ikan kecil sekalipun, mereka akan menangkapnya bukan semata untuk kebutuhan makan sehari-hari bahkan kegiatan itu menjadi matapencaharian, terutam bagi merekayang memang tidak memiliki alternatif untuk menyokong kehidupan rumah tangganya.

Mancing bejaoran, mukat, neritip, ngenderik, mancing bebulus adalah jenis-jenis aktifitas nelayan kampung kami dimusim angin barat. Waktu berumur antara sembilan dan sepuluh dulu, berama sahabat-sahabat; Sukanda (alm) — saya sering sekali memafaatkan moment musim angin barat ini untuk bersuka ria .. kami sering menikmati kencangnya angin dan besarnya ombak sambil memukat ketam (kepiting rajungan bahasa kerennya) terutama diwaktu liburan sekolah atau kadang selepas pulang sekolah sampai menjelang magrib. Sungguh kegiatan serupa ini akan senantiasa jadi kenangan terindah, terutama dari setiap kali mukat ketam ini kami tidak pernah mendapat hasil memuaskan. paling-paling lima sampai sepuluh ekor … itupun kalo hokinya sedang in… tapi saat hoki kami sedang resek … dapat seekor saja rasanya sudah luar biasa. hanya saja kesenangan yang kami dapat tidak terukur dari berapa banyak hasil memukat ketam yang kami bawa pulang. Berenang sambil berteriak-teriak, membelah ombak yang tingginya bisa menenggelamkan menjadi kesenangan yang tidak bisa terganti oleh apapun.

Sebagai anak-anak yang tinggal diperkampungan nelayan … bermain dengan ombak bukan soal yang aneh .. bagi sebagian kegiatan serupa ini adalah kehidupan mereka …. berbeda dengan kami-kami … maklum orang tua kami baik Ibu (Umak) maupun Bapak nampaknya … mereka sangat tidak menginginkan kami menjadi pelanjut profesi mereka, maka mereka sekolahkan kami …. walau tidak pernah mereka  cetus secara terbuka … rasanya asumsi tadi tidak terlalu meleset,…. saya meresakan sendiri, tidak banyak  aktifitas kenelayanan yang biasa dilakukan Bapak kami yang dia tularkan agar kami kelak mampu meneruskan kemampuan-kemampuan khusus yang mereka miliki. Sungguh, saya merasa sangat awam sekali dengan profesi Bapak kami, sekali-sekali saya disertakan melaut, tapi sampai ditengah lautan saya tidak pernah bisa melawan rasa kantuk yang mendera kelopak mata, belum sempat menjulurkan umpan pada tali pancing — mata dan tubuh sudah meminta sesuatu … tidur adalah jawabannya, ikut Bapak melaut = pindah tempat tidur. Apalagi diatas perahu suasananya begitu menakjubkan, perahu diayun oleh ombak sementara taburan ribuan bintang menjadi atapnya … indah bukan?? Sungguh memanjakan… tidur nyenyak…pulas … baru dibangunkan pagi-pagi ketika Bapak sudah siap-siap pulang.

Sebagai seorang anak yang tinggal diperkampungan nelayan …. rasanya tidak pas kalau tidak memiliki satu kenangan indah pada masa kanak-kanak selayaknya yang dimiliki anak-anak lain di kampung kami. Mukat ketam yang kami lakukan seusai sekolah … walau kadang tanpa izin orang tua … merupakan petualangan kecil kami sebagai anak-anak nelayan. Seperti dikemukakan tadi, bukan hasil yang jadi tujuan kami, kesenangan bermain ombak nampaknya jadi naluri mengalir dalam darah kami sebagai anak nelayan.

Mancing bejaoran adalah kesenangan lain, dan Zuno (Suyono) jagonya. Teman yang satu ini sangat handal …. kalau saya mancing barengan dia …. bisa dipastikan dia dapat seambong (sebutan untuk wadah penampung hasil pancingan) dan saya dapat sebuntut (maksudnya buntut ambong itu tidak pernah hilang) masalahnya saya tidak bisa menyaingi perolehan Zuno. Mancing bejaoran biasanya kami lakukan kalau air laut surut jauh meninggalkan landasan pantai, biasanya bisa sampai dua sampai tiga ratus meter dari bibir pantai sampai ketebing karang laut yang menjadi pemecah ombak sebelum menyentuh pantai. Jika tidak mancing bejaoran kami bersama sejumlah keluarga nelayan lainnya, mengumpulkan kimak, kimpang, dare malayang atau nyarik pensian (sejenis moluska dengan bentuk menyerupai tiram mutiara)… mengasyikkan.  

STRESS – JANGAN SAMPAI DECH!!

CARA MENGHADAPI STRESS/KETEGANGAN

Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:

Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.

Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda,
langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di sekolah anda.

Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada?

Perhatikan lingkunga sekitar anda
Lihatlah mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut. Belajarlah cara terbaik untuk merelaksasikan diri anda
Meditasi dan latihan pernafasan telah terbukti efektif dalam mengendalikan stress. Berlatihlah untuk menjernihkan pikiran anda dari pikiran-pikiran yang menggangu.
Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
Beri diri anda kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari. Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda, anda akan dapat mengurangi beban yang berlebihan.
Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
Cobalah untuk memprioritaskan beberpa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti. Jangan membebani diri anda secara berlebihan
dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda. Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
Tapi jangan terlalu banyak sekaligus. Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini. Ubahlah cara pandang anda
Belajarlah untuk mengenali stress. Tingkatkan reaksi tubuh anda dan buatlah pengaturan diri terhadap stress.
Hindari reaksi yang berlebihan;
Mengapa harus membenci jika sedikit tidak suka sudah cukup? Mengapa harus merasa bingung jika cukup dengan hanya merasa gugup? Mengapa harus mengamuk jika marah saja sudah cukup? Mengapa harus depresi ketika cukup dengan merasa sedih? Lakukan sesuatu untuk orang lain
Untuk melepaskan pikiran dari masalah anda sendiri.
Tidur secukupnya
Kurang istirahat hanya akan memperburuk stress. Hindari stress
Dengan kegiatan-kegiatan fisik, misalnya jogging, tennis ataupun berkebun.
Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
Alkohol dan obat-obatan dapat menyembunyikan stres. Namun tidak dapat membantu memecahkan masalah. Tingkatkan ketahanan diri anda
Yang harus digarisbawahi dari manajemen stress adalah ?Saya membuat diri saya sendiri sedih?.
Cobalah untuk ?memanfaatkan? stress
Jika anda tidak dapat melawan apa yang mengganggu anda, dan anda tidak dapat menghindar darinya, berjalanlah seiring dengannya dan cobalah untuk memanfaatkannya secara produktif.

Cobalah untuk menjadi seseorang yang positif
Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat mengatasi segala sesuatu dengan baik daripada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang terjadi. ?Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan peningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan. Di sisi lain, jika stress terjadi secara terus-menerus, dapat menghambat pengiriman glukosa dan mengganggu ingatan.? All Stress Up, St. Paul Pioneer Press Dispatch, hal 8B, Senin, 30 November 1998.

Yang terpenting, jika stress menempatkan anda dalam keadaan yang tidak teratasi atau mengganggu kegiatan sekolah anda, kehidupan sosial ataupun kehidupan kerja, carilah bantuan ahli di pusat konseling sekolah anda.

Menyiapkan diri dalam ujian (Inggris)

Kemampuan anda menghadapi stres: “Bagaimana cara menghadapi stress?” oleh Body-Mind QueenDom

——————————————————————————–